saya percaya dengan istilah kawan, teman, dan persahabatan. ya, saya percaya.
saya juga percaya pada langit, peneduh bumi di siang yang merona.
di luar semua itu, saya juga tentu percaya pada Tuhan Yang Maha Pencipta. ya, saya percaya.
saya inginkan banyak teman. hingga seolah, dunia ini sempit karena ada banyak orang yang bisa saya sapa.
saya mau bersama banyak kawan, saling bercerita, berbagi senda guaru dan bahagia.
saya ingin menemukan persahabatan yang menyenangkan.
ya, saya inginkan.
saya ingin berjuma dengan Tuhan. menapaki jalan putihnya. menatap kagum surganya. dan bersyukur atas apa yang Ia tumbuhkan di dunia.
tetapi, sayapun menginginkan langit.
saya ingin selalu melihat langit yang terbentang ribuan jengkal di atas kepala.
saya punya cita untuk bercerita kepadanya.
untuk berterima-kasih atas adanya yang selalu ada untuk saya.
saya menginginkan langit saya sendiri.
dan nyatanya. saya harus sadar. saya harus tahu.
saya tidak akan memiliki langit.
TIDAK AKAN
langit hanya milik Tuhan, kan?
saya tahu. seharusnya saya merenungkan hal ini.
seharusnya saya memikirkan dua kali apa yang saya inginkan.
saya seharusnya sadar diri tentang langit ini.
langit hanya milik Tuhan, kan?
seharusnya saya memikirkan ini dari lalu, kan?
di akhirnya pun, saya tidak mendapatkan langit yang saya ciptakan sendiri.
'langit yg saya ciptakan sendiri' maksudnya?
BalasHapus