jangan datang

jangan datang kalau pikiranmu tak mau terbentang
jangan datang kalau kau tak mau berubah menjadi yang lebih baik
jangan datang kemanapun kalau kau terlalu egois untuk memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang lebih baik,
karena dimanapun tempat di dunia ini memiliki potensi sebagai cerminan hidup tentang ke-baik-buruk-an

Jumat, 15 April 2011

akhirnya

pada waktunya
perasaan itu hadir secara nyata
tanpa dibayang-bayang perasaan semu lainnya

habis diri ini untuk berkata-kata
semuanya kian nyata
biar mereka meraba apa yang ada

habis diri ini untuk bertanya-tanya
mungkin nanti aku kan temukan jawabnya
habis
habis

Selasa, 01 Februari 2011

4 ajaib 5 sempurna

"sama-sama" itulah kata yang selalu terdengar setelah saya mengucap "terimakasih" pada orang itu.

kata itu selalu terserta bersama "terimakasih" yang dilontarkan orang kepadanya. selalu. dan itulah yang unik (berbeda) dari dirinya. sejauh ini, hanya dia yang selalu aktif mengucap kata itu. menyempurnakan "terimakasih" yang juga tak pernah lupa ia ucap.

dari kebiasaannya itu saya belajar. saya mulai menyempurnakan "terimakasih" yang saya lontarkan dengan mengucapkan "sama-sama" atas "terimakasih" yang saya terima.
hampir sama dengan apa yang ia lakukan. ya. karena semuanya saya contoh dari dirinya.

dari situ saya mulai ingat pada '4 kata ajaib' yang dulu sering saya baca semasa te-ka.
1. terimakasih
2. permisi
3. tolong
4. maaf
tapi, setelah saya sedikit berpikir dengan otak yang dianugrahkan Tuhan ini, saya mulai menyimpulkan, bagaimana kalau '4 kata ajaib' itu kita tambah dengan 1 kata penyempurna. "sama-sama".
sehingga didapatlah '4 ajaib 5 sempurna' itu.

 4 AJAIB 5 SEMPURNA
  • terimakasih
  • permisi
  • tolong
  • maaf
  • sama-sama
kala tangisan datang
dan kala senyum mengembang
biarkan langin tetap terbentang
biarkan semua tetap kita kenang
tentang langitku yang terus di angan
juga tetang rindumu pada sang penadah awan
biar
semua biar terus begitu
biarkan
meskipun tak ada langit untuk kita berdua
meskipun aku kan menangis karenanya



semua kedamaian itu awalnya ada di sana. ya, mungkin. tapi itu yang kurasa.
dari langit. ya. semuanya dari langit.
tak pernah terpikir ada tatapan lain yang juga menatap kagum padanya.
aku menikmatinya seorang diri. hanya seorang diri.
tak peduli tatapan orang tentang tatapanku.
yang penting semuanya ada. ada di sini. di hatiku.

tapi keegoisan tentang tatapan itu luntur.
aku bukan satu-satunya.
ternyata langitpun sesuatu yang kau damba.
tapi ya sudahlah.
biar kita sama suka memandang langit lama-lama
biar kita sama suka memotret langit diam-diam
kita juga sama suka merindu langit di waktu yang sama

tapi sumpah, semua gak apa walaupun kita gak akan mendapat langit kita bersama.
semua gak apa walaupun aku menangis karenanya.