hari kian berganti. waktu perjalan, tidak diam. ya, saya tahu itu.
kawan yang biasanya bersama juga berjalan, tidak bisa selalu diam di sampingku. lagi pula, buat apa hanya diam di sisiku? ada banyak hal lain di luar kan?
yang saya percaya, teman yang baik benar-benar bukan kawan yang selalu mendukung diri kita apa adanya, tapi yang selalu membendung kita menuju kebaikan. apapun caranya.
tapi rasa-rasanya, saya masih tidak puas dengan apa yang saya punya. saya selalu mencari-cari kawan. berharap orang yang saya inginkan ada untuk saya. selalu kecewa saat teman saya lebih memilih yang lain dari pada saya.
seharusnya saya berkaca, saya pun seringkali berlaku hal yang sama.
seharusnya saya sadar, teman mereka bukan hanya saya saja.
seharusnya saya ingat, teman yang baik menurut saya bukan yang selalu ada, tapi yang membendung ke kebaikan.
seharusnya saya bisa bersikap lebih baik.
dan tampaknya, saya pun terlalu lalai pada hal-hal lain di luar yang saya inginkan.
saya lupa bahwa Tuhan tetap ada untuk saya. saya mengabaikan orang-orang yang diutus Tuhan untuk menemani saya. saya hanya berfokus pada keinginan saya.
padahal, orang yang Tuhan titipkan itu yang terbaik untuk saya.
yang selalu ada dan selalu membendung saya di dalam dan menuju kebaikan.
yang saya rasa, selalu sebisa mungkin membantu saya.
dia yang selalu ada untuk saya. dia yang selalu membantu saya. dia yang selalu mengingatkan saya
sayangnya saya cukup tidak ingat bahwa dia ada untuk saya.
sayangnya saya tidak cukup berterimakasih kepadanya.
sayangnya saja terkadang terlalu sabodo kepadanya
sekarang,
biarkan saya menyadari keberadaanya.
biarkan saya berterima kasih kepadanya.
biarkan saya juga bersikap sedemikian ia bersikap kepada saya.
ya.
seharusnya saya tahu. dia yang selama ini saya cari. dia yang berbaik hati..
seharusnya saya tahu. dia langit yang saya harap saya miliki*.
seharusnya saya tahu. seharusnya saya tahu itu semua dari lalu.
dan, seharusnya ia tahu: "kamu langitku!" **
* yang saya harap saya miliki, langitnya. bukan dirinya.
** bukan seperti yang kakak kelas saya ajarkan: "ganteng, engkau langitku!")
Tidak ada komentar:
Posting Komentar